Kredit Pemilikan Rumah (KPR) merupakan salah satu solusi pembiayaan yang paling umum digunakan oleh masyarakat untuk memiliki rumah. Di Indonesia, terdapat berbagai jenis KPR yang ditawarkan oleh bank dan lembaga keuangan, termasuk KPR Biasa dan KPR Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat). Meskipun keduanya bertujuan membantu masyarakat memiliki rumah, terdapat beberapa perbedaan mendasar antara KPR Tapera dan KPR Biasa. Artikel ini akan membahas perbedaan program KPR Tapera dan KPR Biasa secara mendetail, termasuk tujuan, skema pembiayaan, kriteria penerima, dan manfaat yang ditawarkan.
Isi Artikel
5 Perbedaan Program KPR Tapera dan KPR Biasa
1. Tujuan dan Latar Belakang
KPR Biasa:
KPR Biasa adalah produk pembiayaan rumah yang ditawarkan oleh bank komersial dan lembaga keuangan. Tujuannya adalah menyediakan dana bagi masyarakat untuk membeli rumah dengan sistem angsuran. Produk ini umumnya ditujukan kepada individu yang memiliki kemampuan finansial untuk membayar cicilan bulanan dengan bunga yang ditentukan oleh bank.
KPR Tapera:
KPR Tapera adalah program yang diinisiasi oleh pemerintah Indonesia melalui Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera). Tujuannya adalah untuk memberikan solusi perumahan yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama bagi pekerja formal dan informal yang kesulitan mengakses KPR konvensional. Program ini didasarkan pada prinsip gotong royong, di mana peserta menabung secara berkala untuk kemudian mendapatkan fasilitas pembiayaan perumahan.
2. Skema Pembiayaan
Perbedaan program KPR Tapera dan KPR biasa selanjutnya adalah skema pembiayaan:
KPR Biasa:
Pada KPR Biasa, bank menyediakan dana untuk pembelian rumah dengan bunga tertentu. Besaran bunga dan jangka waktu kredit ditentukan berdasarkan profil risiko peminjam dan kebijakan bank. Proses pengajuan KPR Biasa melibatkan penilaian kredit yang ketat, termasuk pengecekan riwayat kredit, penghasilan, dan kemampuan membayar pemohon.
KPR Tapera:
KPR Tapera menggunakan dana yang dikumpulkan dari peserta program melalui setoran tabungan perumahan. Dana tersebut kemudian dikelola oleh BP Tapera dan diinvestasikan untuk menghasilkan keuntungan yang digunakan untuk memberikan pembiayaan perumahan. Peserta yang memenuhi syarat dapat mengajukan KPR dengan suku bunga yang lebih rendah dan jangka waktu yang lebih fleksibel dibandingkan dengan KPR Biasa.
Baca juga 4 Poin Penting Tentang Apa Itu Program KPR Tapera?
3. Kriteria Penerima
Perbedaan program KPR Tapera dan KPR biasa selanjutnya adalah kriteria penerimaan
KPR Biasa:
KPR Biasa biasanya mensyaratkan pemohon memiliki penghasilan tetap dan stabil, serta riwayat kredit yang baik. Proses penilaian kredit sangat ketat, dan hanya mereka yang memenuhi kriteria bank yang ketat yang dapat disetujui untuk mendapatkan KPR Biasa.
KPR Tapera:
KPR Tapera lebih inklusif, karena ditujukan untuk berbagai kalangan, termasuk pekerja formal (PNS, BUMN, karyawan swasta) dan pekerja informal (pedagang, petani, nelayan). Program ini juga memberikan kesempatan lebih besar bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk memiliki rumah. Syarat utamanya adalah peserta harus terdaftar dan rutin menabung dalam program Tapera.
4. Manfaat dan Keuntungan
Perbedaan program KPR Tapera dan KPR biasa selanjutnya adalah manfaat dan keuntungan:
KPR Biasa:
- Pilihan Lebih Luas: Bank menawarkan berbagai pilihan KPR dengan fitur dan tenor yang beragam.
- Kredibilitas Bank: Mendapatkan KPR dari bank ternama bisa memberikan rasa aman karena bank memiliki reputasi dan kredibilitas yang baik.
- Kemudahan Akses: Tersedia secara luas di berbagai bank dan lembaga keuangan di Indonesia.
KPR Tapera:
- Suku Bunga Rendah: KPR Tapera menawarkan suku bunga yang lebih rendah dibandingkan KPR Biasa, karena program ini didukung oleh pemerintah.
- Inklusivitas: Lebih banyak kalangan masyarakat yang dapat mengakses pembiayaan, termasuk pekerja informal dan MBR.
- Tabungan yang Dikelola Profesional: Dana peserta dikelola secara profesional oleh BP Tapera, memberikan jaminan keamanan dan transparansi.
- Kemudahan Proses: Proses pengajuan KPR Tapera lebih sederhana dan dirancang untuk mengurangi birokrasi yang sering menjadi hambatan dalam KPR Biasa.
5. Proses Pengajuan dan Persyaratan
Perbedaan program KPR Tapera dan KPR biasa selanjutnya adalah proses pengajuan dan persyaratan:
KPR Biasa:
- Pengajuan KPR Biasa: Melibatkan pengecekan kredit yang ketat, dokumen pendukung yang lengkap (seperti slip gaji, rekening koran, dan surat keterangan kerja), serta proses penilaian properti.
- Persyaratan: Syarat utama termasuk penghasilan tetap, riwayat kredit yang baik, dan kemampuan membayar yang memadai.
KPR Tapera:
- Pengajuan KPR Tapera: Peserta harus terdaftar dan rutin menabung dalam program Tapera. Setelah memenuhi syarat jumlah dan durasi tabungan, mereka dapat mengajukan KPR.
- Persyaratan: Selain terdaftar sebagai peserta Tapera, syarat utama adalah konsistensi dalam menabung dan memenuhi kriteria dasar yang ditetapkan oleh BP Tapera.
Kesimpulan
KPR Tapera dan KPR Biasa memiliki tujuan yang sama yaitu membantu masyarakat memiliki rumah, namun dengan skema, kriteria, dan manfaat yang berbeda. KPR Biasa lebih cocok untuk mereka yang memiliki penghasilan tetap dan riwayat kredit yang baik, sementara KPR Tapera menawarkan solusi yang lebih inklusif dan terjangkau bagi berbagai kalangan masyarakat, termasuk pekerja informal dan MBR. Memahami perbedaan ini dapat membantu Anda memilih program KPR yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi finansial Anda.
Jangan lupa follow Instagram kami di @punyarumahdibali agar tidak ketinggalan info menarik lainnya.
Comments are closed